Metodologi penelitian ruang kelas

Ross Woods, 2018

Tujuan metodologi ini adalah untuk mengevaluasi aspek kinerja guru dan mendorong perbaikan dalam praktik. Faedahnya ialah bahwa data mentah berupa informasi nyata tentang apa yang terjadi dalam ruang kelas. Ini tidak sama dengan pendapat guru tentang apa yang terjadi.

Ini termasuk penelitian karena:

  1. ada kesimpulan yang valid
  2. kesimpulan didasarkan bukti
  3. bukti dapat diandalkan karena peneliti mengikuti metode yang bertanggung jawab
  4. penelitian menjadi sumbangan untuk pengetahuan kalau diedarkan.
Agar hasil penelitiannya tidak mencerminkan praduga pribadi, seorang peneliti harus mengumpulkan data secara netral dan obyektip.

  1. Pilih topik. Ini bisa menjadi kriteria tunggal pengajaran yang baik atau sekelompok kriteria yang saling berhubungan yang berhubungan dengan satu fenomena.
  2. Berikan alasan Anda. Mengapa masalah ini muncul? Berikan alasan Anda untuk memilih domain ini.
  3. Pilih satu populasi. Guru atau murid mana yang akan Anda amati? Di sekolah mana?
  4. Dapatkan izin. Setidaknya, Anda akan perlu izin sekolah dan dukungan dari para guru yang akan Anda amati. Dalam beberapa kasus, izin etis mungkin diperlukan.
  5. Lakukan tinjauan pustaka untuk menentukan apakah domain tersebut benar-benar praktik mengajar yang baik.
  6. Tidak mustahil Anda mungkin memilih kriteria yang tidak benar atau kurang pas. Misalnya, "gunakan tulisan tangan yang dapat dibaca untuk mengerjakan PR anak-anak TK" adalah harapan yang tidak sesuai dengan anak usia TK.
  7. Pertimbangkan dasar teori dari topik, dan perbaiki jika perlu. Hal ini sangat penting jika topik bersifat benar tetapi tampaknya tidak masuk akal (kontraintuitif). Anda juga harus mempertimbangkan bahwa topik tersebut mungkin dapat diartikan sesuai dengan teori belajar ganda yang berbeda, atau definisi yang lebih canggih.
  8. Buatlah metode observasi yang terfokus dan berfungsi untuk mengamati guru ketika mereka mengajar, dan metode harus cocok persis untuk topik yang sedang diselidiki. Metode harus juga memungkinkan hasil yang di luar dugaan; dengan kata lain, itu mungkin tidak mentakdirkan hasil. Metode bisa termasuk video. Jumlah metode yang mungkin tidak terbatas, tetapi di bawah ini ada beberapa contoh:
    1. daftar observasi (dengan catatan untuk komentar),
    2. garis waktu supaya menafsirkan pemakaian waktu dalam pelajaran
    3. catatan tentang pertanyaan diskusi
    4. diagram pola diskusi
    5. diagram gerakan orang-orang di kelas
  9. Lakukanlah sejumlah pengamatan sampai data Anda cukup untuk mengambil kesimpulan yang kokoh.
  10. Tulislah analisis dan evaluasi data.
  11. Jika Anda perlu mengetahui sebab-musabab dari apa yang sudah diobservasi, anda bole menyiapkan daftar pertanyaan (terdiri dari pertanyaan terbuka) dan mewanwancarai guru.
  12. Jika Anda menemukan bahwa guru sering merasa kesulitan mengajar berkaitan dengan topik, Anda harus melangkah lebih jauh dan memulai perbaikan. Sejauh ini, proses tersebut adalah pengamatan masalah tanpa mengatasi kesulitan.
    1. Tulis rencana perbaikan
    2. Terapkan rencananya
    3. Evaluasi
  13. Tulis laporan akhir.

Contoh

Pemakaian waktu dalam pelajaran
Pemakaian pertanyaan
Kurikulum