Proyek pelayanan sebagai kursus
Ross Woods, 2022
Proyek adalah tugas utama dalam gelar profesi, yang dikerjakan sebagai tahap terakhir dalam program gelar. Proyek dilaporkan dalam bentuk tesis atau disertasi.
Tahap pertama: Carilah topik proyek
Carilah suatu masalah atau peluang strategis dengan cara yang akan memembantu gereja atau organisasi pelayanan Anda. Proyek tersebut harus secara langsung mendukung rencana strategis pelayanan organisasi Anda. Misalnya, dalam lembaga PI, proyek akan berkaitan dengan PI.
Sifat proyek yang baik adalah sbb.:
- Cukup menantang, sesuai dengan tingkat gelar (S2, S3). Proyek sederana yang berlangsung selama beberapa minggu tidak memenuhi syarat.
- Apakah mungkin gagal? Kalau tidak mungkin gagal, keberhasilan tidak berarti.
- Manfaatnya harus jelas di pelayanan tsb.
- Harus kreatif (yaitu, tidak boleh kegiatan rutin).
- Harus ada permulaan dan harus selesai.
- Harus sesuatu yang baru (bukan tugas yang sudah berjalan).
Pada tingkat S2, proyek harus lebih dari proyek praktek biasa dalam satu gereja. Misanya, proyek harus memenuhi paling tidak satu dari syarat-syarat di bawah ini:
- Bermanfaat bagi lebih dari satu gereja, bukan hanya satu gereja
- Bermanfaat bagi seluruh organisasi, bukan hanya sebagian (seksi)
- Bermanfaat bagi seluruh wilayah
- Dilaksanakan dalam lebih dari satu budaya
- Perlu perubahan dalam organisasi (misalnya personalia, susunan organisasi, dan/atau pertumbuhan)
- Ada pengetahuan baru dalam ilmu pelayanan Kristen.
Tidak menutup kemungkinan bahwa proyek utama sudah dilaksanakan dan tinggal mendapat persetujuan dan menulis laporan.
Tahap kedua: Tulislah proposal
Tulislah proposal proyek yang menanggapi suatu masalah atau peluang strategis dengan cara yang akan memembantu gereja atau organisasi pelayanan Anda. Proposal tersebut harus secara langsung mendukung rencana strategis pelayanan organisasi Anda.
Proposal proyek Anda harus mencakup:
- Halaman depan: Judul, nama mahasiswa, mata kuliah, nama lembaga pendidikan.
- Judul dan tujuan.
- Definisi masalah atau kebutuhan. Ini harus jelas dan sederhana, dan disertai informasi atau bukti yang sesuai. (Pendapat pribadi kurang memenuhi syarat sebagai bukti.)
- Di mana dan kapan
- Konteks/lingkungan yang relevan?
- Siapa subyeknya?
- Mengapa penting?
- Metode and rencana pelaksanaan proyek
- Keterangan yang jelas dan sederhana tentang tanggapan Anda untuk menangapi masalah atau kebutuhan.
- Tujuan yang memenuhi kriteria sbb.:
- Spesifik: tidak kabur
- Dapat diukur, dalam arti ada kriteria yang bisa diketahui apakah proyek berhasil atau tidak berhasil.
- Dapat dicapai dalam waktu yang dijadualkan
- Relevan dengan tujuan jangka panjang
- Tepat waktu: Garis waktu yang ditentukan dengan jelas dengan tanggal mulai dan berakhir.
- Sebuah rencana perubahan strategis jika perlu.
- Evaluasi risiko.
- Pernyataan bahwa itu program yang diajukan akan menjadi program tersendiri, di mana Anda akan menjadi pemimpinnya.
- Kalau membutuhkan dana, harus ada rencana keuangan terperinci dengan perkiraan biaya yang pasti.
- Harus ada informasi operasional lainnya (garis waktu, jalur kritis, jadwal biaya, dll.)
- Metode evaluasi
Tentang proposal Anda
- Biasanya ada pihak lain yang harus menyetujui proposal, misalnya atasan, penetua, atau sinode. Persetujuan menyangkut tujuan proyek, pemakaian waktu, dana, dlsb. Akibatnya, mereka perlu melihat manfaat yang meyakinkan.
- Dalam proposal, harus ada informasi pendukung yang cukup konkret dan akurat (diteliti dengan baik).
- Informasi harus dalam bentuk yang mudah dipahami oleh non-spesialis dan kaum awam.
- Sebaiknya Anda berembug dengan rekan-rekan pelayanan di awal proses.
- Beberapa jalan pintas tidak terdiri dari proyek yang sesuai, misalnya, pengembangan bertahap tanpa perubahan strategis yang disengaja.
- Anda harus memastikan bahwa pendekatan Anda masuk akal. Jika melibatkan masalah teoretis yang signifikan, Anda harus menyertakan bagian tinjauan kepustakaan atau tafsiran nats Alitab tentang masalah teoretis tsb.
- Tulislah proposal dengan mengikuti pedoman di atas. Kemudian, gunakanlah masukan dan umpan balik presentasi untuk menyempurnakan proposal Anda.
- Dalam situasi tertentu, proyek boleh diberikan status
rahasia.
Mengapa proposal untuk proyek S2 mungkin ditolak?
Di bawah ini ada beberapa contoh alasan proposal ditolak:
- Tujuan tidak bisa diacapai dalam batas waktu.
- Tidak lebih dari pelayanan rutin.
- Proyek tidak menanggapi sumber masalah/keperluan.
- Tidak lebih dari praktek S1.
- Tidak lebih dari seri ceramah.
- Program dianggap tidak mungkin mencapai tujuan.
- Kegiatan proyek tidak sesuai dengan tujuan proyek.
- Tujuan kabur dan kurang spesifik.
- Perlu modal atau perlengkapan yang tidak ada.
- Perlu ijin gereja tetapi belum ada ijin.
Tahap ke-tiga: Presentasi proyek
Berikan presentasi setengah jam di kelas untuk mendapatkan persetujuan atas rencana Anda. Pendengar Anda akan menjadi anggota kelas lainnya, dan dosen Anda. lembaga pendidikan mungkin mengundang ahli lain untuk hadir dan memberi masukan.
- Presentasi Anda harus hidup (tidak boleh berkhotbah).
- Anda boleh menggunakan selebaran di layar Zoom atau alat peraga lain yang sesuai (misalnya presentasi PowerPoint).
- Jangan gunakan
gimmick.
- Dalam penutup, berikanlah tantangan yang jelas kepada pendengar untuk menerima/menyetujui proyek Anda.
- Setelah presentasi Anda, jawab pertanyaan apapun dari pendengar.
- Anda boleh menggunakan selebaran tidak lebih dari dua halaman dan/atau alat peraga yang sesuai (misalnya presentasi PowerPoint).
- Jangan gunakan gimmick.
- Dalam penutup, berilah tantangan yang jelas untuk menerima/menyetujui proyek Anda.
- Setelah presentasi Anda, jawablah pertanyaan apa pun dari pendengar.
Proposal akan dinilai sbb.
- Disetujui tanpa syarat atau perubahan.
- Disetujui dengan syarat dan/atau perubahan.
- Tidak diterima.
Tahap ke-empat: Pelaksanaan di lapangan
Sebagai pemimpin proyek, laksanakanlah proyek Anda. Sambil jalan, buatlah catatan tentang apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda pelajari.
Anda mungkin perlu menyesuaikan rencana sambil jalan, karena sikon mungkin berubah atau Anda menemukan faktor-faktor yang tidak mungkin Anda ketahui pada tahap perencanaan. Ini tidak berarti bahwa rencana Anda telah gagal. Ini biasanya berarti Anda telah mempelajari sesuatu yang baru dan perlu menyesuaikan diri. Buat perubahan pada proyek, dan dapatkan persetujuan seperlunya.
Jika proyek Anda belum selesai pada akhir semester, Anda dapat mengajukan perpanjangan satu semester.
Anda harus menyelesaikan proyek dengan memuaskan. Ini sering berarti bahwa proyek harus cukup stabil dan dalam posisi yang baik untuk melanjutkan setelah proyek berakhir.
Tahap ke-lima: Evaluasi
- Evaluasi pelaksanaan dan keberhasilan.
- Tulislah laporan keuangan akhir (kalau menyangkut dana).
- Kumpulkan dokumen Anda.
- Evaluasi diri: Apa yang saya pelajari tentang diri saya?
Tahap ke-enam: Tulislah proyek dalam bentuk tesis/disertasi
Keuntungan dari bentuk tertulis formal adalah:
- Menulis membantu Anda mengembangkan pemikiran Anda, terutama detailnya.
- Ini adalah harapan yang masuk akal di tingkat pascasarjana.
- Laporan ini dapat berguna di tempat lain di organisasi Anda.
- Ini bisa menjadi batu loncatan bagi siswa masa depan untuk mengembangkan proyek yang bagus juga.
- Ini membuktikan apa yang telah Anda pelajari sebagai jalur untuk studi lebih lanjut, jika relevan.
Itu harus cukup jelas untuk menunjukkan apa yang Anda coba lakukan dan mengapa, dan apa yang Anda pelajari darinya. Tidak ada panjang yang ditentukan selama Anda memenuhi semua persyaratan.
Itu tidak perlu menjadi pekerjaan ekstra yang tidak masuk akal. Bagian pengenalan dan metodologi proyek akan menjadi versi rapi dari proposal Anda dan pelaporan rutin Anda.
Garis besar
Meskipun isinya berbeda karena proyek (bukan penelitian), namun tata letak dan penyajiannya sama seperti skripsi, tesis, atau disertasi yang berisi penelitian. Isi terdiri dari bagian-bagian berikut:
Bagian depan |
• Halaman judul.
• Daftar Isi
|
Bab 1: Pendahuluan |
Perhatian:
• Maksud bab ini adalah pembaca tahu apa yang direncanakan, mengapa perlu, dan mengapa demikian:
• Isi dapat diambil dari proposal.
• Isi bab bisa dibagi menjadi dua bab kalau terlalu panjang dan majemuk.
• Sebagai pedoman umum, penjelasan harus harus cukup jelas bagi orang lain yang mau meniru proyek Anda.
Suatu contoh:
• Jelaskan kebutuhan proyek, tujuan, dll.
• Siapa peserta dan ciri khas peserta
• Sikon (lokasi, keadaan gereja, dlsb.)
• Jelaskan rencana pelaksanaan (rencana kerja)
• Design kursus (dan mengapa demikian)
• Urutan topik dalam kursus (dan mengapa demikian).
• Cara merekrut peserta
|
Bab 2 dst: Topik |
Setiap topik atau pelajaran menjadi bab tersendiri.
Contoh isi adalah sbb.:
• Tujuan dan rencana mengajar
• Catatan, diktat, atau bahan (jika ada):
○ Kalau tidak banyak, boleh dalam bab
○ Kalau banyak, dijadikan lampiran
• Evaluasi hasil:
○ Umpan balik dari perserta
○ Apa perserta mencapi tujuan pelajaran ini?
○ Refleksi tentang keefektipan Anda sebagai pembina |
Bab X. Evaluasi secara keseluruhan |
• Apa perserta mencapi tujuan dari kursus ini?
• Refleksi tentang keefektipan Anda sebagai pembina (kekuatan dan kelemahan)
• Usul-usul penyempurnaan kursus |
Bab X. Kesimpulan |
Kesimpulan mengulas secara singkat apa yang telah Anda lakukan, apa yang telah Anda temukan, dan implikasi umumnya. |
Lampiran (Jika perlu) |
Lampiran adalah tempat untuk apa pun yang tidak menarik yang perlu Anda sertakan tetapi akan didak cocok dalam bab. Lampiran diletakkan sebelum daftar pustaka, karena dapat mencantumkan referensi sumber yang perlu dicantumkan dalam daftar kepustakaan. Lampiran tidak wajib karena belum tentu dibutuhkan. |
Daftar kepustakaan (Jika perlu) |
Jika menggunakan bahan lain, Anda harus menulis daftar kepustakaan biasa. |
Tahap ke-tujuh: Penilaian tesis.
Dewan penguji membaca tesis dan memberi hasil.
Tahap ke-delapan: Kirimlah laporan.
Kalau lulus, anda diharapkan kirim file tesis kepada pimpinan/atasan di gereja/organisasi pelayanan Anda yang dulu memberi persetujuan.