Di bawah ini ada penjelasan tentang setiap bagian makalah. Karena terdapat persamaan di antara bentuk paragraf, makalah sangat sederhana dan makalah lebih jelas kita mulai dengan bentuk paragraf.
Kalimat pertama dalam paragraf khusus untuk menyebutkan topik paragraf, atau menyampaikan inti atau maksud dari paragraf. Kalimat ini harus:
Semua kalimat lain dalam suatu paragraf merupakan bukti-bukti, contoh-contoh, uraian, atau bahasan. Apabila isi berupa bukti-bukti atau contoh, maka bukti atau contoh harus di beri satu-persatu, dan umumnya diurutkan dari yang paling penting ke yang paling tidak penting, atau sebaliknya. Kalau isi berupa uraian atau bahasan, maka isi harus mengikuti uraian logis yang mudah diikuti pembaca.
Paragraf yang terlalu panjang untuk dibaca dengan mudah boleh dipotong menjadi beberapa kalamat yang lebih pendek. Bila sangat panjang sekali, paragraf yang kedua itu dapat dimulai dengan kalimat penhubung yang memberi arah, misalnya, beberapa unsur lain juga terwujud…
Atau pendapat tersebut terdapat dalam sumber lain pula.
Selain itu, paragraf yang sangat panjang kadang-kadang memerlukan kalimat penutup, sebagai kesimpulan, supaya pembaca diingatkan kembali tentang tujuan paragraf itu.
Susunan makalah yang paling sederhana hanya sedikit lebih sukar dari paragrap:
Kalau saudara sudah menguasai cara menyusun isi paragraf dan makalah sederhans, maka tidak sulit menulis makalah biasa, karena prinsip-prinsipnya masih sama. Sebuah makalah umumnya terdiri dari paragraf. Pokok yang selalu penting dan panjang untuk satu paragraf yang boleh terungkap sebagai bentuk makalah yang paling sederhana
yang tersebut penganti paragraf, sehingga fungsinya sama seperti paragraf. Di akhir bab ini ada contoh makalah biasa. Urutan isi adalah sebagai berikut:
Pendahuluan. Pendahuluan menjelaskan masalah yang di hadapi. Permasalahan ini tidak merupakan bagian tersendiri melainkan bagian utama dari pendahuluan. Apabila masalah sangat majemuk sehingga harus ada bagian makalah lain yang khusus, maka bagian makalah lain itu bukanlah permasalahan melainkan analisa.
Pendahuluan memberi kesimpulan supaya makalah mempunyai arah. Cara lain (umumnya lebih sukar) untuk memberi petunjuk awal tentang arah makalah, adalah dengan keterangan tujuan dan maksud, atau hipotesa.
Pendahuluan untuk makalah yang lebih panjang dan ilmiah dapat mencantumkan pra-anggapan, luasnya dan batasnya pokok serta alasannya, batasan istilah-istilah khusus, batas daftar kepustakaan, dan pendekatan. Tiga kesalahan dalam pendahuluan:
Bagian kedua dalam sebuah makalah sering kali menjadi penyanggahan atan pembelaan. Penulis makalah harus membela kesimpulannya terhadap tiga macam argumen:
Penyanggahan dijalankan dengan urutan tertentu. Untuk setiap argumen berlawanan dan dan pemahaman keliru, saudara harus memberi garis besarnya secara tepat dan ringkas, tanggapan Saudara yaitu alasan-alasan mengapa pendapat itu tidak dapat diterima, atau mengapa pemahaman itu kurang tepat.
Mulailah dengan argumen berlawanan yang paling kuat atau pemahaman keliru yang paling kuat dari yang belum ditanggapi, dan seterusnya sampai kepada yang paling lemah. Urutan ini bermaksud untuk menghilangkan tantangan paling besar terlebih dahulu, untuk menguatkan argumentasi sesudahnya.
Argumen berlawanan yang lebih kuat diuraikan dan dinilai secara lebih lengkap, sedangkan yang kurang kuat tidak harus boleh terlalu panjang. Umumnya tanggapan saudara harus lebih panjang daripada penjelasan garis besar pendapat lain.
Tanggapan Saudara harus lebih panjang daripada ringkasan argument berlawanan, agar pendapat saudara lebih diutamakan (dan lebih dipercayai) daripada ajaran yang dianggap tidak benar.
Sewaktu-waktu saudara harus mengalah dalam hal-hal kecil. Asalkan kesimpulan semula masih bertahan, kesimpulan makalah menjadi lebih kuat dan mudah dipercayai karena di beri definisi yang lebih mendetail dan lengkap. Begitu juga penulis terhindar dari pertanyaan yang terlalu umum.
Hindarilah kesalahan ini dalam pembelaan:
Susunan isi pembelaan ada beberapa kemungkinan:
Pertanyaan: Bagaiman kalau salah satu argumen berlawanan itu ternyata lebih kuat daripada kesimpulan makalah?
Jawaban:| Anggaplah kesimpulan itu gagal sehigga harus dibuang. Mulailah sekali lagi dengan kesimpulan baru yang sesuai dengan bukti yang paling kuat. Dalam kasus dimana kesimpulan baru sudah cukup dibahas dan dibuktikan dalam buku-buku lain, mungkin Saudara harus merubah pokok atau memilih pokok yang baru.
Dalam beberapa pedoman, bagian ini disebut uraian atau pembahasan. Istilah uraian
dapat diartikan analisa
sehingga mudah menghasilkan banyak penjelasan yang kurang terarah. Istilah pembahasan
sedikit lebih baik, walaupun hanya menyiratkan bahwa pokok sedang dibahas. pembuktian
, mungkin lebih cocok karena unsur bahwa bagian itu bertujuan untuk membuktikan suatu kesimpulan.
⚠ Hati-hati!
meyakinkantidak berarti bahwa makalah boleh berisi himbauan emosionil. Cara yang lebih baik untuk meyakinkan seseorang melalui makalah adalah memberi bukti-bukti yang cukup kuat dan obyektif.
Urutan biasa untuk bagian ini adalah mulai dengan bukti yang paling lemah, tetapi masih dapat diterima. Setelah itu, penulis maju dari paragraf ke paragraf dengan menjalankan setiap bukti yang semakin kuat sampai bukti yang paling kuat. Dari sudut pandang seorang pembaca, ini sangat meyakinkan. Kadang-kadan urutan yang lebih cocok lagi adalah mulai dengan yang paling rendah dan berakhir dengan yang paling lemah. Ini sangat tergantung kepada bahan-bahan saudara; kalau bukti yang kuat juga bersifat penjelas maka harus didahulukan supaya bagian-bagian lain dapat menjadi jelas pula.
Prinsip di atas berlaku lagi—pantaslah bukti yang tidak begitu kuat tidak banyak diberi penjelasan, sedangkan bukti-bukti yang lebih kuat di uraikan secara lengkap. Untuk mengetahui mana yang paling kuat dan mana yang paling lemah sangat tergantung pada pengertian saudara akan pokok makalah.
Bagian ini lebih terlalu panjang dari bagian pembelaan untuk menekankan kesimpulan yang di buktikan daripada pendapat-pendapat lain yang menyainginya.
Pertanyaan: Apakah keseluruhan makalah dapat bersifat pembelaan?
Jawaban: Seluruh makalah boleh bersifat penyanggahan, tetapi kesimpulan akan berbeda. Contoh kesimpulan makalah yang terutama bersifat pembelaan adalah: Pendapat A lebih mudah dipertanggung jawabkan daripada pendapat lain tentang pokok itu.
Fungsi penutup ialah untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa makalah sudah mencapai tujuannya. Penutup dimulai dengan kalimat kesimpulan yang sama isinya dengan kalimat kesimpulan yang sama isinya dengan kalimat kesimpulan di pendahuluan, tetapi diunggkapkan dengan kata-kata lain.
Ada beberpa cara untuk menangani sisa penutup. Cara yang paling mudah adalah meninjau isi makalah secara ringkas dalam satu atau dua kalimat saja, untuk memperkuat kesan bahwa karangan sudah mencapai tujuannya. Penutup jenis ini tidak boleh bersifat ringkasan yang kaku; tujuannya hanya untuk mengingatkan pembaca tentang apa yang di baca.
Cara yang lain yang cukup mudah ialah memakai pendahuluan sebagai pedoman. Kesimpulan memperkuat kesan kepada bahwa makalah sudah sampai menyelesaikan masalah yang di timbulkan dalam pendahuluan.
Kadang-kadang, penutup perlu ditambah kalimat terakhir sesudah isi penutup. Kalimat ini sukar ditulis karena harus bersifat suatu penerapan yang umum, tetapi tidak pribadi, dan tidak memunculkan pokok bahasan yang baru.
⚠ Hindarilah tiga kesalahan ini dalam penutup: