Pendahuluan

Penulisan paper boleh dikatakan “jalan potong” dalam dunia akademis, karena mahasiswa yang menguasainya lebih mudah mendapat nilai yang tinggi. Manfaat utama adalah penulis paper mempelajari cara berfikir dengan tajam, logis dan terarah dan menghasilkan kesimpulan yang matang dan seimbang. Selain itu, komunikasi tertulis dalam pelayanan lebih jelas, karena lebih mampu menulis laporan dan artikel buletin.

Makin tinggi dalam perguruan tinggi, makin penting kemampuan untuk menulis dengan baik. Di antara akademikus, jumlah terbitan sering menjadi pertimbangan utama bila staf ditinjau untuk naik pangkat.

Tujuan umum buku ini adalah: Panduan untuk menulis makalah akademis pertama sebagai mahasiswa.

Penulisan paper wajib dalam program diploma dan gelar pertama. Mahasiswa masih dilatih dalam penelitian sehingga paper ditulis dalam setiap tahap program pendidikan sebagai salah satu syarat untuk mata kuliah biasa.

Istilah paper dapat dipakai untuk berjenis-jenis karya tulis. Walapun tidak semuannya selalu penting, buku ini mengajarkan penulisan makalah yang sangat fleksibel.

Makalah

Marilah kita mulai dengan menyelidiki apa artinya makalah. Makalah adalah semacam karya tulis yang ilmiah dan akademis, yang mempertimbangkan data-data sebagai tahap untuk mencapai suatu kesimpulan.

Penulis membela suatu penemuan baru berdasarkan data-data,dengan urutan yang logis. Banyak makalah menggunakan buku-buku perpustakaan, tetapi ada juga yang bersifat penelitihan lapangan. Bila Saudara menguasai penulisan makalah, Saudara dapat berfikir secara terarah, dg memakai dan menyusun bukti-bukti secara logis.

Dosen tidak selalu jelas dengan permintaannya. Ada yang minta makalah tetapi mengharapkan karya tulis lain. Ada juga mahasiswa yang menulis karya tulis lain walaupun dosen mengharapkan makalah. Boleh terjadi bahwa dosen tidak minta makalah melainkan salah satu karya tulis non-makalah.

Mahasiswa harus dapat membedakan makalah dari non-makalah. Tiga jenis karya tulis lain sangat mempengaruhi mahasiswa:

  1. Ringkasan buku sering bersifat akademis. Maksudnya adalah untuk menyampaikan isi buku dalam bentuk yang ringkas dan jelas. Pengetikannya sering sama seperti makalah tetapi isinya berbeda jauh.
  2. Uraian prosedur menjelaskan langkah-langkah untuk menjalankan suatu tugas.
  3. Laporan kerja adalah karya tulis penelitian yang menyelesaikan masalah praktis. Laporan kerja dipakai dalam beberapa bidang ilmu pengetahuan dimana mahasiswa harus menangani masalah praktis, tetapi sering dipakai secara non-akademis dalam perusahaan dan lembaga lain. Walaupun banyak persamaan dengan makalah, dosen mudah mengenali laporan kerja karena tidak ada satu kesimpulan saja, tetapi penutupnya berisi rencana, saran-saran, atau anjuran.

Pertanyaan: Apakah penulis paper boleh membuat ringkasan dalam makalah?

Jawaban: Makalah bukan ringkasan, namun Saudara boleh meringkaskan suatu pendapat supaya dapat menanggapinya. Memang pembaca harus tahu apa yang ditanggapi itu. Kadang-kadang, bahan dari sumber lain dapat dipakai sebagai pendukung untuk suatu kesimpulan sehingga wajar Saudara menyampaikannya secara ringkas.

Langkah-langkah Penulisan Paper

Dengan keterangan langkah-langkah di bawah ini, Saudara dapat lebih mengerti tugas yang dihadapi. Langkah-langkah di bawah ini adalah seperti mata rantai; semuanya penting:

Membaca buku dan memilih topik.
Menyiapkan garis besar.
Menulis naskah kasar.
Menyempurnakan naskah.
Mengetik naskah.

Bagi mahasiswa yang menulis paper biasa, prosedur sangat mudah. Dosen mengusulkan pokok-pokok paper, dan menjelaskan sejauh mana mahasiswa bebas memilih pokok, kira-kira berapa ribu kata, batas akhir waktu, dan sangsi yang diterima kalau terlambat.

Pada tahap ini juga penulis paper memikirkan pokok masalah sambil membaca banyak buku dan membuat catatan supaya dapat menentukan pokok masalah yang cukup sempit. Tidak salah penulis paper berkonsultasi dengan dosen tentang pendekatan yang mungkin cocok.

Bila sudah mengumpulkan informasi dari buku-buku, penulis siap merencanakan garis besar. Untuk membuat garis besar yang baik, penulis harus sudah tahu pendekatan yang cocok, harus sudah mempunyai informasi yang cukup, dan harus sudah menyiapkan kesimpulan sementara.

Saatnya sudah tiba untuk mulai menulis naskah kasar. Naskah ini tidak sempurna, sehingga langkah berikutnya menjadi penyempurnaanya. Sesudah itu, ia mengetik naskah dan menyerahkannya kepada dosen untuk penilaian.

Dosen mata kuliah menilai paper dengan memberi angka atau huruf. Dosen menilai pengetikan juga karena mahasiswa masih belajar pengetikan juga. Sesudah di nilai, paper dikembalikan kepada mahasiswa, dan tidak ada arsip di sekolah.

Dalam bab-bab selanjutnya, setiap langkah akan dijelaskan secara lebih lengkap. Lampiran A memberi penjelasan tahap demi tahap, langkah demi langkah untuk seluruh proses penulisan makalah.

Perencanaan Waktu

Tugas menulis tidak boleh ditunda. Mahasiswa sering mulai memikirkan makalah beberapa hari sebelum tanggal terakhir makalah harus diserahkan kepada dosen. Dosen mudah untuk mengenali makalah yang ditulis secara terburu-buru. Bahasanya sukar dimengerti. Arah pemikirannya tidak jelas, dan bagian penting dalam makalah terhilang. Pemahaman bahan kurang dan hanya beberapa buku dibaca. Pengetikan kurang sempurna. Di mata dosen, isinya mengecewakan. Di mata mahasiswa, nilainya mengecewakan.

Dengan merencanakan waktu sebelumnya, Saudara dapat melaksanakan setiap tahap dengan baik agar menghasilkan karya tulis yang bermutu tinggi. Saudara seharusnya mulai membaca buku langsung sesudah dosen memberi tugas makalah. Usul untuk rencana pemakaian waktu adalah sebagai berikut:

  1. Memilih dan menyempitkan pokok masalah, membaca buku-buku: 40%
  2. Merencanakan garis besar dan menulis naskah kasar: 20%
  3. Merevisi naskah beberapa kali: 30%
  4. Mengetik naskah: 10%