Peter Milnes, 1995. Ed. Ross Woods, 2015
Bidang humaniora membutuhkan pemikiran kritis tingkat tinggi. Tidaklah cukup hanya dengan mendeskripsikan atau mengingat sesuatu secara detail. Yang perlu adalah meterampilan dalam menganalisa, membandingkan dan membedakan, dan memadukan informasi.
Ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pemaduan (sintesis) (Pola pikir tinggi): Gunakan semua tingkatan di bawah untuk menciptakan opsi, mengembangkan argumen, menarik kesimpulan tentang tren masa depan
Perbandingan: Bandingkan atau mengenali hubungkan detail penting
Analisa: Cari tahu apa yang penting di antara berbagai bentuk yang berbeda (misalnya, unsur/inti yang sama)
Jelaskan (deskripsi) (Pola pikir rendah): Yang ada
Penulisan makalah yang baik memadukan deskripsi yang akurat, faktual dan rinci, analisa yang cermat, dan perbandingan unsure sehingga pembaca tidak ditinggalkan untuk membentuk opini mereka sendiri. Pembaca membaca fakat pendukung, penjelasan, dan bukti pendukung sampai ke kesimpulan yang kuat.
Hindari kesalahan. Beberapa siswa mencoba membuat pemaduan tanpa melalui tiga tahap yang lebih rendah yaitu deskripsi, analisa, dan perbandingan. Ada juga mahasiswa yang memberikan banyak deskripsi tanpa proses pikir yang lebih tinggi.
Tiga bagian penting untuk sebuah makalah:
1. Pendahuluan
Tentukan pertanyaannya. Tulis ulang dengan kata-kata Anda sendiri.
Katakan mengapa makalah ini penting
Berilah definisi dari istilah penting
Tentukan ukuran (alat analisis) yang akan digunakan untuk membuat analisa
Berikan petunjuk arah yang akan diambil makalah Anda.
Berikan kesimpulan makalah dalam satu kalimat saja yaitu, nyatakan kesimpulan yang akan Anda coba buktikan.
Give a thesis sentence, that is, state the conclusion you will try to demonstrate.
2. Isi utama
Setiap paragraf harus mendukung kesimpulan Anda.
Di setiap paragraf:
3. Pentup
Tulislah kembali kalimat kesimpulan makalah yang Anda berikan di pendahuluan.
Rangkum fakta utama Anda.
Tulislah tren masa depan yang terlihat dalam analisa Anda , dan sarankan pokok penelitian lebih lanjut.
Jangan memasukkan ide atau informasi baru apa pun dalam penutup Anda yang seharusnya disertakan di atas.
Referensi memungkinkan Anda menggunakan kata-kata, ide, atau informasi orang lain untuk mendukung argumen Anda, tetapi Anda harus memberikan referensi kapan pun Anda melakukannya. Jika pendek, kutipan harus dalam tanda petik (). Jika panjang, kutipan dipisahkan dari teks lainya dan diberi indentasi.
Mengutip tanpa referensi adalah penjiplakan. Demikian pula, mengambil ide dari pihak lain tanpa referensi termasuk penjiplakan juga. Penjiplakan merupakan semacam pencurian dan penipuan karena menggunakan ide orang lain seolah-olah buah pikiran sendiri).
Tidak perlu referensi untuk pengetahuan umum, karena tidak tergantung sumber tertentu. Misalnya, Perang Dunia Kedua berlangsung dari tahun 1939 sampai dengan tahun 1945. Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia.
Bentuk referensi biasa: (Nama penulis, tahun, hal. x.)
Misalnya:, Sumariyanti. 2017, hal. 34.)
Daftar kepustakaan adalah daftar sumber (mis. buku, artikel jurnal, dlsb.) dengan keterangan lengkap tentang setiap sumber. Keterangan harus cukup lengkap untuk memungkinkan orang lain menemukan sumber yang didaftarkan. Sumber diurutkan sesuai dengan abjad berdasarkan nama penulis. Secara prinsip, hanya sumber yang dipakai dalam makalah dicantumkan dalam daftar kepustakaan. Sumber lain umumnya tidak dicantumkan.
Pendapat saya ...Berilah kesimpulan dengan dengan bukti pendukung.
Banyak sarjana percaya bahwa ...Berilah nama dan kutipan karya tulis dari sarjana tertentu.
Satu, dua, tiga, dst.Di luar itu, pakai angka:
1.234.