Grounded Theory
Respati Adjipurwo & Ross Woods, 2024
Grounded theory adalah sebuah metode penelitian kualitatif yang berfokus pada pengembangan teori yang berakar pada data empiris (grounded
). Ini berarti teori dibangun secara induktif, dari bawah ke atas, berdasarkan pengamatan dan analisis data yang sistematis.
Ciri-ciri utama grounded theory adalah sbb:
- Induktif.
Teori dibangun dari data, bukan sebaliknya.
- Iteratif.
Proses pengumpulan data, pengkodean, dan analisis data dilakukan secara berulang dan saling mempengaruhi. Teori dibangun melalui proses terus-menerus pengumpulan data, analisis, dan penajaman teori.
- Membangun konsep dan kategori.
Melalui analisis data, peneliti mengidentifikasi konsep dan kategori yang relevan dengan fenomena yang diteliti.
- Membangun hubungan antar konsep.
Peneliti kemudian membangun hubungan antara konsep-konsep tersebut untuk menjelaskan fenomena yang diteliti.
- Teori yang grounded.
Teori yang dihasilkan berdasarkan grounded theory adalah teori yang grounded
atau berakar pada data empiris.
Manfaat grounded theory
Grounded theory bermanfaat bagi:
- Pembangunan Teori.
Grounded theory cocok untuk mengembangkan teori baru dari data, karena tujuan utamanya adalah pembangunan teori baru, bukan pengujian teori yang sudah ada.
- Pengembangan Konsep.
Metode ini memfasilitasi pencatatan dan interpretasi pengalaman subjektif individu, memungkinkan abstraksi pengalaman subjektif menjadi pernyataan teoretis.
- Kualitas Data.
Grounded theory menggunakan prosedur sistematis untuk mengembangkan teori, yang memastikan kualitas data yang dikumpulkan dan dianalisis.
- Flexibilitas.
Metode ini fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk sosiologi, pendidikan, dan kesehatan. Metode ini sangat berguna untuk mengembangkan teori baru atau memahami fenomena sosial yang kompleks.
Proses penelitian grounded theory
- Persiapan dan pengumpulan data
- Memperjelas pertanyaan penelitian.
Pastikan pertanyaan penelitian dipahami dengan jelas dan ringkas.
- Menentukan jenis data dan metode pengumpulan data.
Data dikumpulkan melalui berbagai metode seperti wawancara, observasi, dan dokumen, tetapi data harus cocok dengan pertanyaan penelitian.
- Menyiapkan alat pengumpulan data.
Misalnya daftar pertanyaan wawancara, rencana observasi.
- Mengumpulkan data.
Kumpulkan data sampai tidak mendapat informasi baru.
- Analisa data
- Pecahkanlah data.
Kenalilah dan tandailah setiap segmen data (misalnya, kata, frasa, atau paragraf) yang mengandung makna yang relevan terhadap topik penelitian.
- Kode dan Memo
- Tulislah memo.
Selama membaca data, tulislah memo. Memo adalah catatan pribadi yang berisikan refleksi tentang data yang sedang dikodekan. Memo dapat berisi interpretasi peneliti terhadap data, hubungan antara kode-kode, implikasi, atau pertanyaan-pertanyaan baru yang muncul selama proses analisis. Proses ini membantu dalam mengembangkan konsep dan kategori yang muncul dari data dan menjadi dasar teori. Memo ini membantu dalam pengembangan teori dan validitas penelitian.
- Berikan kode.
Peneliti menggunakan kode untuk mendeskripsikan arti dari fenomena yang diamati. Koding adalah proses pemberian label atau kode pada setiap segmen data (misalnya, kata, frasa, atau paragraf) yang cocok untuk mengategorikan data. Setiap kode mewakili suatu tema dalam data sehingga cocok untuk mengelompokkan dan mengategorikan data berdasarkan tema tersebut. Kategori bisanya muncul secara alamiah dari data. Proses ini membantu dalam mengembangkan konsep dan kategori yang menjadi dasar teori.
- Bandingkan segmen yang dikode dengan tema yang sama.
Peneliti mengelompokkan dan mengategorikan data berdasarkan tema-tema, lalu membandingkannya.
- Carilah pola dalam data.
Pola akan berupa hubungan di antara kategori yang telah muncul.
- Siklus pengumpulan data.
Proses pengumpulan data, pengkodean, dan analisis dilakukan secara berkelanjutan hingga teori yang komprehensif dapat dikembangkan.
- Pembangunan teori.
Teori utama dikembangkan berdasarkan hubungan antara kategori-kategori utama dan didukung oleh data empiris yang sudah dikumpulkan.
- Kompilasi temuan.
Langkah terakhir adalah menulis temuan setelah teori dikembangkan dari data. Peneliti juga dapat menulis hipotesis tentatif dari temuan penelitiannya.
- Membangun argumen teoritis: Menyatukan teori dengan pertanyaan penelitian
- Menunjukkan hubungan teori dengan pertanyaan penelitian.
Jelaskan bagaimana teori yang dikembangkan menjawab pertanyaan penelitian secara langsung atau tidak langsung.
- Menyoroti kontribusi teori.
Jelaskan bagaimana teori yang dikembangkan memberikan kontribusi baru pada bidang ilmu. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan teori dengan teori-teori lain yang ada atau dengan menunjukkan bagaimana teori tersebut dapat membantu memahami fenomena yang diteliti dengan cara yang baru.
- Mengatasi keterbatasan.
Diskusikan keterbatasan penelitian dan bagaimana keterbatasan tersebut dapat mempengaruhi argumen teoritis.
- Menyimpulkan dan merefleksikan.
Rangkum argumen teoritis dan refleksikan implikasi dari teori yang dikembangkan.
CC BY-NC-ND
This work is released under a CC BY-NC-ND license, which means that you are free to do with it as you please as long as you (1) properly attribute it, (2) do not use it for commercial gain, and (3) do not create derivative works.