grafik

Metode Studi Kasus

Ishak Iskandar Trijosa, 2024

Definisi Metode Studi Kasus (Ahli)

1. Yin
Menurut Yin (1996) studi kasus merupakan proses pencarian pengetahuan yang empiris guna menyelidiki dan meneliti berbagai fenomena dalam konteks kehidupan nyata. Metode studi kasus baru bisa diterapkan ketika batas antara fenomena dengan konteks kehidupan nyata cenderung samar. Sehingga tidak terlihat begitu jelas, yang harus ditemukan jawaban atau solusinya.

2. Pollit dan Hungler
Menurut Pollit dan Hungler (1990), studi kasus adalah metode penelitian yang fokusnya terletak pada penentuan dinamika mengenai pertanyaan lebih lanjut mengapa seseorang berpikir, melakukan sesuatu, atau bahkan mengembangkan diri. Keduanya berpendapat bahwa fokus tsb sangat penting untuk metode studi kasus karena memang dibutuhkan analisis yang intensif. Fokus utamanya adalah alasan mengapa seseorang ingin mencapai suatu tujuan, bukan hasil atau pencapaian tujuan orang tsb.

3. Susilo Rahardjo dan Gudnanto
Menurut Susilo Rahardjo dan Gudnanto (2011), penelitian studi kasus adalah metode yang diterapkan untuk memahami individu lebih mendalam dengan dipraktekkan secara integratif dan komprehensif. Langkah tersebut dilakukan untuk memahami karakter individu yang diteliti secara mendalam. Selain mempelajari karakter individu, juga membantu menentukan solusi atas permasalahan yang dihadapi individu tersebut. Harapannya adalah ketika masalah yang dihadapi bisa terselesaikan. Maka individu tadi akan memiliki karakter dan cara berpikir yang lebih baik.

4. Bimo Walgito
Menurut Bimo Walgito (2010), metode studi kasus adalah metode yang bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki suatu kejadian atau fenomena mengenai individu, seperti riwayat hidup seseorang yang menjadi objek penelitianuntuk melaksanakan penelitian studi kasus diperlukan informasi sebanyak mungkin dan integrasi data. Integrasi data ini bisa diperoleh dari metode penelitian lain untuk bisa memberikan informasi yang lebih detail dan mendalam.

Definisi Metode Studi Kasus

Metode studi kasus adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengeksplorasi suatu fenomena, kejadian, atau masalah dalam dunia nyata secara mendalam. Metode ini sangat populer dalam penelitian kualitatif karena memungkinkan peneliti untuk memahami berbagai aspek kompleks dari fenomena yang diteliti. Studi kasus biasanya fokus pada unit yang lebih kecil, seperti individu, kelompok, organisasi, atau komunitas.

Karakteristik Metode Studi

Kasus Konteksualisasi: Studi kasus berupaya memahami fenomena dalam konteks alami atau dunia nyata, di mana faktor lingkungan dan sosial sangat mempengaruhi hasil penelitian.

Pendekatan Mendalam: Studi kasus mempelajari secara rinci berbagai elemen yang terlibat dalam fenomena yang diamati, dengan berfokus pada deskripsi mendalam Berfokus pada Kasus Khusus: Studi kasus sering kali berfokus pada satu kasus atau beberapa kasus yang saling terkait, dengan tujuan memahami fenomena tertentu dari satu sudut pandang.

Menggunakan Beragam Sumber Data: Peneliti biasanya mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk wawancara, observasi, dokumen, atau sumber lain yang relevan.

Tujuan

  1. Menggambarkan secara detail mengenai situasi yang dialami oleh individu yang statusnya adalah subjek penelitian. Individu disini bisa sebagai seseorang, sebuah bisnis, sebuah organisasi, dan lain-lain.
  2. Memberikan gambaran mendalam tentang perilaku, proses, atau kondisi tertentu yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan angka atau statistik.
  3. Mengidentifikasi masalah utama pada suatu kasus, sehingga peneliti bisa melakukan identifikasi berbagai masalah dan menentukan masalah yang menjadi masalah utama dari suatu kasus.
  4. Membantu peneliti menjawab pertanyaan "bagaimana" dan "mengapa" dalam sebuah fenomena, terutama ketika peneliti memiliki kontrol terbatas terhadap peristiwa yang diteliti.
  5. Menganalisa kasus menggunakan konsep teoritis, tentunya teori yang digunakan masih relevan dari unit atau bidang disiplin ilmu tertentu.
  6. Merekomendasikan tindakan yang bisa menjadi penyelesaian dari suatu kasus, atau bisa dikatakan peneliti bisa merekomendasikan solusi atas masalah yang menjadi penyebab suatu kasus.

Jenis Studi Kasus

Studi Kasus Intrinsik: Fokus pada kasus tertentu karena kasus itu sendiri menarik bagi peneliti. Contoh: Penelitian tentang kehidupan seorang pemimpin agama di komunitas tertentu.

Studi Kasus Instrumental: Kasus dipelajari sebagai alat untuk memahami fenomena yang lebih luas. Kasus ini membantu peneliti mengilustrasikan suatu teori atau konsep. Contoh: Mempelajari implementasi kebijakan pendidikan di satu sekolah untuk memahami bagaimana kebijakan nasional bekerja.

Studi Kasus Kolektif (Komparatif): Melibatkan studi terhadap beberapa kasus untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan, yang dapat memberikan wawasan lebih besar terhadap fenomena yang lebih luas.

Tahapan dalam Melakukan Studi Kasus

  1. Pemilihan Kasus: Peneliti harus memilih kasus yang relevan dengan pertanyaan penelitian dan memiliki karakteristik yang unik atau menarik. Pemilihan ini bisa dilakukan secara sengaja (purposive sampling) berdasarkan kriteria tertentu.
  2. Pengumpulan Data:
  3. Triangulasi: Memverifikasi keakuratan data dengan membandingkan informasi dari berbagai sumber data (misalnya, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen atau hasil observasi).
  4. Penafsiran: Peneliti menafsirkan data yang terkumpul dengan mengaitkan temuan dengan teori atau literatur yang ada, serta mengembangkan wawasan baru.
  5. Penyajian Temuan: Dalam menyajikan temuan, peneliti biasanya menyusun narasi yang deskriptif dan kaya, mencakup konteks sosial, perilaku, dan interaksi yang ditemukan dalam kasus yang diteliti. Temuan ini tidak hanya mencakup fakta, tetapi juga perspektif dan interpretasi peneliti.
  6. Penarikan Kesimpulan: Meskipun studi kasus tidak selalu dimaksudkan untuk generalisasi, peneliti dapat menarik kesimpulan teoritis yang relevan dengan kasus lain atau konteks yang lebih luas. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap fenomena yang sedang dipelajari.

Kelemahan Metode Studi Kasus

Generalisasi yang Terbatas: Studi kasus biasanya hanya relevan untuk kasus tertentu, sehingga sulit untuk menggeneralisasikan temuan ke populasi yang lebih luas.

Waktu dan Biaya: Pengumpulan dan analisis data studi kasus bisa sangat memakan waktu dan sumber daya.

Subjektivitas: Karena metode ini sangat bergantung pada interpretasi peneliti, ada risiko bias atau kesubjektifan dalam analisis dan penarikan kesimpulan.

Contoh Penelitian Studi Kasus

  1. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan seorang anak yang dibesarkan oleh orangtua tunggal atau single parent.
  2. Penelitian yang dilakukan kepada anak yang mengalami isolasi atau diabaikan kehadirannya sampai anak tersebut menginjak usia 12 tahun.
  3. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui riwayat kesehatan seseorang sejak lahir sampai menginjak usia remaja, atau bisa juga dari usia remaja misalnya 12 tahun sampai memasuki usia dewasa di usia 35 tahun.
  4. Penelitian untuk mengetahui peningkatan atau perkembangan karir seseorang di suatu lingkungan kerja atau perusahaan.
  5. Penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek dari kelas menulis yang diikuti oleh anak-anak dari kelas VI di sekolah X.
  6. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kemampuan atau keterampilan menggambar anak-anak kelas VI di sekolah X setelah mengikuti kelas menggambar secara intensif.
  7. Penelitian yang dilakukan di sebuah perusahaan untuk mengetahui apa saja inovasi yang sudah berhasil dilakukan dan rencananya akan dilakukan oleh perusahan tersebut.
  8. Penelitian yang dilakukan di suatu perusahan yang memproduksi sepatu sehingga peneliti bisa mengetahui bagaimana proses pembuatan sepatu dan berbagai kendala yang dihadapi karyawan selama proses produksi berlangsung.
  9. Penelitian yang dilakukan di sebuah jalan raya atau suatu ruas jalan untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab kecelakaan di ruas jalan tersebut.
  10. Penelitian terhadap implementasi kebijakan pemerintah, sehingga bisa diketahui efek dari penerapan kebijakan tersebut apakah cenderung positif atau menguntungkan dan bisa juga cenderung sebaliknya atau merugikan.
  11. Penelitian di suatu perusahaan untuk mengetahui bagaimana perusahaan tersebut bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan lain. Masing-masing perusahaan yang bekerjasama memiliki satu tujuan, yakni terus berkembang dan menjadi perusahaan yang lebih baik lagi.
  12. Penelitian terhadap kebijakan terbaru dari pemerintah di bidang perekonomian, apakah mendorong peningkatan ekonomi masyarakat atau sebaliknya.
  13. Penelitian yang dilakukan di suatu sekolah untuk mengetahui seberapa besar perkembangan anak-anak ketika berkumpul dengan anak-anak berprestasi lainnya.
  14. Penelitian yang dilakukan untuk melihat perkembangan anak-anak yang sering atau dibiasakan membaca cerita dongen sebelum tidur.
  15. Penelitian yang dilakukan di suatu daerah untuk mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan masyarakat pasca erupsi gunung di dekat daerah tersebut.

CC BY-NC-ND
This work is released under a CC BY-NC-ND license, which means that you are free to do with it as you please as long as you (1) properly attribute it, (2) do not use it for commercial gain, and (3) do not create derivative works.